Monday, November 28, 2011

Mereka Yang Special

1. Sabina Martha Mekeng

sepupu, teman, sahabat, unik karena memiliki cara berbeda saat mengibur, dan netral dalam menghadapi sesuaatu, seringkali pesimis akan yg dikerjakannya. dan diantara teman yg lain dia-lah yg seringkali "lama dalam mencerna omongan, telat begitu pokoknya. tapi selalu bisa membuat kami tertawa karena konyolnya.

2. Eliza Sekar Tenuling Bataona

sahabat yg seringkali sepikiran dengan saya. orang yg menggebu-gebu, ekspresif. tapi dia bisa menangis sejadi-jadinya berjam-jam  menelepon saat putus cinta. punya tingkat egois yg tinggi, kuncinya dengarkan, simak, jangan dilawan, saat dia diam baru komentar. ini yg saya suka,pendengar yg baik, juga seorang penghibur yg TOP.

3. Via Purwanti

teman, sahabat yg dari jaman SD belum berubah, pendiam. tapi kalau dia sudah bicara, saya seringkali berpikir akan ucapannya. pipi merah nan montok, dia memang tidak seekspresif teman yg lain, tapi dia sungguh baik hati, dan tipe orang yg gak tegaan.

4. Ilona Gracia Anyyta Mustamu

teman, sahabat juga dari SD saya mengenalnya. perempuan satu ini termasuk tertutup dalam beberapa hal, tapi bawel. pecinta anjing, dan berantakan. lihat saja kamar dan mobilnya yg jauh dari kata rapi, satu lagipelupa kelas juara pokoknya

5. Tri Septiyani

teman yg baru saya kenal di kampus, judes luar biasa perempuan satu ini, tapi sebenarnya juga gampang menangis dan melow yelow juga seperti kebanyakan perempuan lain, dan juga pendengar yg baik. sedia terima curhat baik lewat, telepon, sms. bisa diajak serius, tapi lebih asiknya bisa diajak gila.


mau gimana juga saya sayang mereka :)

Hari Ini

Hari ini saya mendapat kesempatan yang cukup bagus, datang dari seorang teman semasa SMA dulu. mungkin buat orang lain biasa saja, tapi tidak buat saya. setelah saya heboh kesana sini cari magang di media, akhirnya saya mendapat panggilan di sebuah portal berita. kesempatan ini datang dari Didi, di mana dulu mendiang ayah-nya pernah bekerja di media tersebut.
Suatu waktu saya bertanya padanya, dan dengan riang gembira dijawab kalau "iya ada del, nanti aku tanya sama om..." dan saya menunggu sekitar 2-3 minggu, tidak berharap banyak karena sebelumnya saya hanya sampai di tahap wawancara saja, jadi saya agak ragu. tapi saya coba siang tadi, saya membuat janji dengan si -Om-yg_kenalan-teman-saya. jam sebelas lewat saya sampai di daerah casablanca. setelah sebelumnya saya dan Tri naik commuter line lalu lanjut naik teksyong. sesampainya di menara tersebut saya berandai-andai kalau benar saya nanti bisa magang di gedung yg luar biasa ini betapa bahagianya saya. lalu saya harus naik ke lantai 31, haduhh saya punya ketakutan akan tinggi dan lift. tapi saya harusa karena kantornya ada di lanta 31. kami sampai dan harus menunggu 10menitan, dan saya bertemu dengan orang yg dimaksud. kami berbincang hanya sebentar saja, lalu saya diberi kartu nama oleh bapak tersebut.
lapaaarr.. memang sudah jam-nya makan siang, kami menuju Plaza Semanggi, dan kami makan stetelahnya kami muter-muter di sana, cukup lama lalu kami pulang sekitar setengah 3. kami menunggu di halte, bingung antara kereta, bis, atau busway. akhirnya setelah setengah berpikir kami naik bis.
sebentar ada cerita saat saya dan Tri sedang duduk manis di halte. pada jam segitu mahasiswa banyak yg sudah selesai kelas, saya lihat beberapa ada yg duduk sambil ngobrol, merokok, baca buku, atau jajan. memang merokok hal biasa, laki-laki ataupun perempuan. tapi tidak untuk perempuan yg baru saja keluardari kampusnya yg megah, dan parasnya yg cantik lalu dengan entengnya mengeluarkan sebungkus rokok dan disulutnya di pinggir jalan. saya hanya bisa berbisik dalam hati, kasin dalam hati saya. kasian kampus, kasian parasnya yg cantik, dan kasian ibu dan ayahnya di rumah kalau tau anak perempuannya merokok di pinggir jalan dan baru lima langkah dari gerbang kampusnya.
sampai tanpa diduga seorang kenek patas ac mengeluarkan kepala hendak mencari penumpang, lalu menumbukkan pandangannya pada perempuan tadi lalu berteriak "itu-lah contoh anak kampus sekrang, ngerokok di pinggir jalan" dan perempuan itu cuek, malah asik dengan smartphone dan musik yg didengarnya.  dia mematikan rorok karena saat itu taksi lewat dan perempuan itu berlalu.



perjalanan hari ini
 setelah sampai di depok, saya mampir ke mini market dekat rumah, dan saya beli ini.
saya juga heran, makan banyak, ngemil begini apalagi, tapi badan saya tak kunjung berisi, tapi saya ucapkan Puji Tuhan, kaena begitu banyak orang yg ingin kurus tapi tetap banyak makan :)
camilan malam ini

Thursday, November 24, 2011

saya dan kebodohan

Pernah gak sih denger kalau katanya wanita menggunakan emosi dan lelaki menggunakan akalnya untuk menyelesaikan sesuatu.

jujur pada saat itu saya memang menyangkal, saya selalu berpikir kok, saya juga punya akal kok, okee itu-lah sangkalan saya. karena saya perempuan tentu saya menyangkal, saya rasa wanita di luar juga setuju dengan saya.

tapi lain ceritanya dengan kemarin, saya mulai berpikir ulang tentang penyangkalan saya.
saya mengalaminya sendiri, saya rasa memang ada benarnya, sedikit loh tidak semua. karena wanita pun berpikir walau seringkali menggunakan emosinya saat menghadapi sesuatu, dan saya akui seringkali jadi melow yelow kalau sudah pakai emosi, atau malah justru sebaliknya malah jadi seperti akan ada perang dunia saat wanita marah dengan emosi yg meluap-luap lalu habis itu mereka bargumam "hmm ngapain gue ngomel yah? buang buang tenanga amat"

jadi kembali lagi dengan cerita atau lebih tepatnya pengalaman saya kemarin.
jadi begini, saya kuliah siang kemarin seperti biasa karena jadwal semester 7 ini memang ajaib jam-nya. jadi ibu saya bukan "ibu" tapi beliau adalah eyang uti saya yg saya panggil ibu bertanya "kamu kuliah jam berapa hari ini?" saya "siang, bu". saya dengan jelas dan lantang menjawabnya karena ibu dan mbah saya sudah cukup tua dan pendengarannya agak berkurang.
saya pergi pagi itu olahraga rutin dua hari sekali, bersepeda.lalu sepulang main sepeda saya lihat ibu dan mbah sudah rapi, saya tau mereka mau jalan-jalan katanya beli sepatu baru.

lalu saya lihat mereka berangkat, pintu kamar ditutup dan dikunci. saya tidak bertanya jam berapa mereka pulang. samapai saya sadar hari semakin siang dan ibu mbah belum juga pulang, karena apa? tas saya dan dompet beserta segala isinya ada di kamar yg dikunci dan kuncinya dibawa oleh ibu. saya mulai panik, saya cari di tempat biasa ibu menaruh kunci, tidak ada. saya akhirnya memutuskan mandi dulu, siapa tau nanti selesai mandi mereka sudah pulang.

selesai mandi ternyata mereka belum juga pulang, jam sudah hampir setengah 2 dan teman teman saya sudah berangkat, makin panik saya karena biar bagaimanapun ke tempat janjian bersama teman saya, saya tetap harus bayar ongkos.
saya lihat jendela kamar depan terbuka, saya ambil gagang sapu mencoba meraih tas, tapi gagal, emosi. saya ke atas cari bambu yg lebih panjang atau apapun untuk bisa mangambil tas.
saya coba lagi, masih gagal, emosi meningkat.
saya malah menelepon mama saya, berharap mama akan membantu padahal saya tau benar telepon mama pun sia-saia, karena mama di Kuningan dan saya di Depok. tapi saya coba terus telepon mama smpai 15kali dan tidak diangkat, semakin emosi. maksud saya telepon mama hanya untuk marah-marah sebenarnya, bodoh.
saya mulai putus asa, saya lihat celana jins saya rogoh kantongnya, lumayan 2 ribu, kantong satunya sribu lima ratus. saya pikir cukuplaaah, nanti pulangnya toh saya bareng lagi. tapi rasanya aneh, keluar rumah tanpa dompet dan isi-isinya.
akhirnya saya panggilom saya di kamar atas "om bantuin ambil tas di kamar, kuncinya dibawa ibu, adel mau bernagkay gak ada ongkos".om saya pun turun.

om saya melongok ke dalam kamar, dia mecona pertama dengan besi panjang yg saya ambil, dia coba tidak sampai, lalu dia melihat tali dan gagang bekas payung. dengan santai diikatkan keduanya sehingga lebih panjang, lalu disibaklah gorden dan voila.. tas saya tertarik ke dekat jendela dalam 5menit saja.

saya hampir 1.5 jam ngomel dan tidak menghasilkan apa-apa, keringetan, emosi pula tidak menghasilkan apa-apa malah dengan bodohnya telepon mama, tapi om saya dengan 5menit saja bisa mnyelesaikannya.
oke.. darisini-lah saya membenarkan kalau wanita menngunakan emosi dan lelaki menggunakan akal.
hei.. wanita di luar sana ada yg pernah mengalami seperti saya?

Tuesday, November 22, 2011

ungkapan

tiba-tiba di tengah saya sedang bermain game.
saya ingin "nyampah" tentang apa yg terlintas tadi..

"gue gak peduli, itu siapa atau gimana statusnya di facebook, twitter, atau bahkan di hati lo, tapi satu yg gue peduli... lo, anda, KAMU, yaa KAMU"

demikian lintasan pikiran saya tadi.

sekian!

Saturday, November 19, 2011

maaf

ya kali ini saya senang, sebabnya semua pun mengerti karena apa,lebih tepatnya siapa.
sebenarnya kalau boleh jujur hati saya menolak keadaan begini,
tapi.. jujur lagi saya senang.

setiap kali handphone itu berdering dan saya melihat kamu di sana, tidak dapat dipungkiri saya tersenyum bahakan seringkali melonjak kegirangan.
namun.. saya terlamabat menyadarinya, saat rasa di mana setiap menyebut namamu seperti banyak kembang api yg meletup di perut saya. iya saya terlamabat, karena ternyata di tempat lain ada pun seseorang yg merasakan kembang api setiap kali menyebut namamu.

memang belum sejauh antara kamu dengannya, tapi saya pun ingin senang seperti dirinya denganmu.
kamu memang belum menjanjikan apa pun pada saya, belum seperti kamu dengannya (lagi lagi) tapi saya merasakan.. yaah sulit diungkapkan.

saya beranikan menanyakannya padamu, jawabanmu abu-abu. belum jelas atau saya yg membuat itu terlihat belum jelas di mata saya. saya berusaha menutup mata dan telinga dengan jawabanmu. karena apa? saya takut, takut jawaban itu menyakitkan untuk didengar.
tapi ternyata mata dan rasa ingin tau saya lebih besar dari apa rasa takut tadi.
saya beranikan mencari.. apa yg saya cari? banyak hal, dan saya temukan.

saya menemukannya, walau sempat beberapa kali saya menolak apa yg saya lihat.
jawaban yg saya temukan lebih jelas, tidak hanya abu-abu, dan seperti dugaan saya sebelumnya ternyata memang sudah sejauh itu.
marah-kah saya? saya dengan tegas menjawab tidak, saya tidak memiliki hak itu.
tapi jujur saya merasa bodoh, karena sebenarnya jawabanmu cukup memberikan arti yg.. sulit mengatakannya, yaa jelas maksud saya.
kamu tidak menyebutnya teman, tapi seseorang yg dekat.
padat dan jelas, cukup dimengerti bagi mereka yg posisinya tidak dalam posisi saya, cukup jelas bagi mereka yg tidak menutup mata dan telinga seperti saya.

saya hanya bisa bilang maaf karena letupan itu masih dan semakin indah, terimakasih :)

Wednesday, November 16, 2011

Laporan oh Laporan

16 November 2011






saya duduk manis di perpustakaan fisip kampus bersama teman saya.
kami mau menyelesaikan laporan pkl kami yang sudah tertunda berbulan-bulan, apalagi alasannya kalu bukan malas. luar biasa malas itu menyerang, dan virus virus, serta setan lainnya seperti jejaring sosial atau ajakn teman untuk pergi ke suatu tempat yang menggiurkan dibanding harus duduk di depan laptop memandangi laporan yang tak kunjung usai ini.

tapi lain dengan beberapa minggu belakangan, teman teman satu dua orang mulai selesai dengan laporan mereka dan terpampang cantik nan manis di rak perpustakaan, sungguh saya iri luar biasa. rada iri ini lebih dahysat dari malas saya, itu sebabnya saya berjanji pada diri sendiri kalau sebelum akhir bulan ini sudah mendapat accdari pembimbing saya tercinta.

iri bukan kepalang saya waktu seorang teman mengatakan, hmm berteriak malahan waktu itu dan muka yang berbinar saat bilang kalau laporannya sudah di-acc dan akan segera di-soft-cover. dalam hati saya "haduhh.. laporan gue yang cantik nan indah di laptop itu apa kabarnya yah". maka sejak awal bulan ini saya rajin menyambangi perpus, melihat hasil laporan senior yang lumayan untuk jadi referensi laporan saya nantinya.

maka.. doakan kamiii :D



Tuesday, November 15, 2011

SAYA dan KAMU

apa kabar kamu di sana?

sudah lebih baik kah keadaan-mu hari ini?

saya berandai-andai kamu membaca tulisan ini,

saya berusaha menghubungimu siang tadi tapi sepertinya kamu masih tidur atau entah lah.

saya melihat bulatan kuning di messenger kamu tapi terlalu takut untuk menyapa, takut kalau bukan kamu yg duduk di sana, melainkan ayahmu.

saya ingin sms kamu tapi lagi lagi saya takut, takut kalau tidak kamu balas.

saya melihat facebook dan twitter-mu, hanya melihat tanpa berani mengatakan apapun.

saya mengeluhkan kamu pada temen saya, mereka berkata "tinggalin aja"

saya ingin menuruti perkataan teman saya, tetapi saya menolak.

saya berharap cemas ketika handphone berdering berharap itu kamu.

saya melihat nomermu di kontak handphone, saya hanya melihat.

saya berharap saat bunyi buzz di messenger itu kamu.

saya harap cemas membuka facebook, berharap kamu poked saya.

saya dan kamu :)

Monday, November 14, 2011

KAMU

pagi tadi setelah saya posting masalah "penyakit" itu, saya baca di twitter kalau kamu sakit.
kamu sakit apa di sana?
bagaimana keadaanmu sekarang?
sudah makan? minum obat?
saya terus bertanya sampai saat saya menulis ini, karena semua akses saya untuk menghubungi kamu tidak sedang ada di dekatmu atau kamu terlalu lemas untuk menanggapinya.

dari minggu lalu kamu memang sudah mengeluh sakit, bahkan sempat terjatuh dari motor.padahal sebelumnya kita sempat ngobrol di yahoo messenger. kamu terlihat baik, karena sempat bercanda dan bercerita tentang sakitmu.

saya pikir kamu marah atau apa-lah tentang sikap saya makanya gak bales ym ataupun sms saya. eh ternyata kamu sakit, saya salah kira. hari minggu dua minggu lalu kamu sempat mengajak pergi ke gereja, karena di hari minggu 13 November itu kamu akan main gitar. tapi ternyata saya tunggu kamu, kamu tak kunjung menghubungi saya, dan ternyata kamu sakit.

saya ingin sekali menjenguk kamu, tapi saya gak punya keberanian sebegitu besar untuk datang ke rumah-mu. padahal saya ingin, ingin tau keadaanmu, sakit apa kamu, dan lain sebaginya supaya rasa penasaran dan khawatir saya tentang kamu terjawab.
saya memang tidak berani atau belum berani untuk menjengukmu ke rumah, tapi saya doakan kamu cepat sehat dan bisa ngobrol dengan saya.
berkomentar tentang satu dan lain hal bersama kamu menyenangkan,tertawa karena kamu bercanda dengan emoticon dalam ym yg membuat saya bisa terbahak karena sembari membayangkan bagaimana kalau kamu mengedipkan mata-mu demikian.

sulit

Senin, 14 November 2011

hmm udah lama gak nulis, seperti kata seseorang yg belum lama mengupdate status di jejaring sosialnya. kalau sudah lama tidak menulis, menulis jadi lama.
jadi begini.. entah karena apa atau siapa sebabnya, sikap saya yg seringkali terlalu curigaan terutama sama mereka kaum lelaki. setiap kali mereka mengatakan demikian, hati kecil saya selalu menolak, hmm tidak juga terkadang saja sih menolak apa yg mereka ucapkan. dalam hati saya  bilang "ah paling ngibul aja lo" atau "ohyaa?masa? ko kayaknya berlebihan sih lo".
ini penyakit buat saya yg yaampun sulit sekali untuk dihilangkan atau minimal dilupakan sejenak. tapi bodohnya saya setelah bergumam dalam hati tentang ah paling bohong dan lain sebagainya saya akan bersikap bodo amat asal hati bahagia dan bikin perut terasa seperti ada kupu-kupu itu, ya dikibulin dikit sih gak masalah deh kayaknya ya? haha.. mungkin sebagaian dari anda akan mem-bodh-bodohi saya, saya lagi-lagi akan berkata bodo amat.

bodohkah saya? ya memang, tapi saya senang. karena saya sungguh senang bercerita, tentang banyak hal kepada seseorang yg memang pada saat itu ada di dekat saya. bawelkah saya? saya akan dengan lantang dan tegas menjawab iya. tapi tentu tidak semua hal saya ceritakan pada mereka yg baru saya kenal.
oke kembali lagi kepada "penyakit" saya yg timbul tenggelam itu. sebenarnya saya cukup atau malah sadar sekali kalau sikap saya yg curigaan dan gak percayaan itu timbul darimana, saya sebenrnya sadar. tapi saya menolak kalau hal tersebut menjadi batu sandungan saya untuk masalah ini.
sebagian dari tean saya mungkin mengerti sikap saya yg begini, kalau ada yg tau obatnya tolong beritau saya sekarang karena saya susah sekali menghilangkannya.

belum lama saya berkenalan dengan satu dari antara mereka itu, ya lelaki.
saya senang? tentu walaupun saya tetap menaruh curiga dan rasa tidak percaya yg luar biasa kepadanya. sorry boy :)
sudah saya katakan sebelumnya kalau ini adalah "penyakit" yg sulit sekali dihilangkan, teman lelaki saya pernah bilang kalau sikap saya kurang baik, ya saya tau. tapi "penyakit" ini sudah seperti nempel lekat seperti lem di saya. dan celakanya dari sikap saya ini mengakibtkan lelaki tadi lari tunggang langgang meninggalkan saya karena takut terhadap saya, sikap saya. saya tau sekali kalau ini lambat laun akan berakibat buruk, kenapa? karena saya akan terus dan terus menghubunginya, mencari tau di mana dia dan masih banyak lagi. ini seperti ketakutan sendiri buat saya, saya takut dibohongi, atau takut takut lainnya. tapi sungguh sebenarnya saya sama sekali tidak ingin bersikap demikian, entah dorongan darimana atau bagaimana saya akan mengangkat handphone, cari namanya lalu telepon atau sms bertubi-tubi sampai dibalas atau ditanggapi.

dan lagi lagi karena sikap saya yg demikian saya kehilangan satu dari antara mereka.