Monday, June 4, 2012

Dear "angin"

Hai.. Akhirnya kita ketemu.

Sebenarnya itu kata-kata yang ingin saya ucapkan kemarin pagi.
Setelah kurang lebih tiga bulan akhirnya saya melihatmu.
Hanya dari jauh, saya terlalu takut untuk menghampiri.

Minggu, 3 Juni 2012 di Gereja

Saya tiba di gereja 07.00 duduk di lantai dua, di barisan depan.
Melihat ke bawah, ke barisan koor ada satu orang yang menarik untuk saya lihat.
Semua anggota koor memakai baju hitam, mungkin itu salah satu daya tariknya.
Saya lihat diantara yang lain ada satu orang lelaki, duduk di barisan depan.
Kemeja hitam, dengan tidak dimasukkan ke dalam celana kemeja tersebut.
Jam di tangan kiri, lalu kacamata, dan gelang atau entah apa di tangan kanan.
Saya rasa itu kamu, namun pikiran menolak, karena saya terlalu ingin bertemu sampai saya seperti melihatmu  kalau ada lelaki berpostur sepertimu.
Tapi.. Jujur saya tetap atau seringkali melihat ke arah laki-laki tadi.
Di akhir misa Minggu pagi itu, Pastor berdiri dan mengucapkan terimakasih kepada semua anggota koor yang datang dari St ******, di K***** ***.
Tanpa sadar saya berucap "OH MY GOD".
Saya berdiri terus karena tepat pada saat itu, laki-laki itu yang saya kira kamu menyanyikan lagu penutup.
Sampai sebagian orang di lantai dua turun, saya masih berdiri memandang laki-laki itu.
Saya semakin yakin kalau itu kamu, iya itu kamu yang sudah beberapa bulan ini memporak-porandakan hati dan perasaan saya, yang mengangkat saya lalu menendang jauh saya dan AKHIRNYA saya melihat kamu.

Saya terlalu takut, saya langsung beranjak pergi selesai misa, takut kamu menganali saya.
Saya mulai bbm kamu, menanyakan keraguan saya, dan ternyata kamu bilang
"iya tadi aku koor di gereja kamu"
Kalimat yang padat, singkat, dan jelas namun lagi (lagi) membuat seharian saya kemarin acak-acakan.

Entah saya harus senang atau sedih, itu pilihan.
Dan saya memilih keduanya.
Saya senang akhirnya saya bisa melihatmu walau tidak bertatap langsung.
Tapi.. Saya juga sedih, kenapa kamu tidak memberi tau saya.
Di luar bagaimana bentuk hubungan itu, tapi salahkah berteman? Bertemu?

Saya hanya berani mengatakannya di sini.
Terimakasih Dear Mas "ANGIN"
Saya harap suatu saat nanti saya tidak hanya melihat, namun bisa menatap dan bertukar canda seperti biasa yang kita lakukan.

Friday, June 1, 2012

1

Juni, bulan ke enam dalam tahun, dan pertanda kalau skripsi saya harus S-E-G-E-R-A dirampungkan.
Ah.. adakah yang sedang ada dalam posisi saya saat ini?
Saat di mana virus malas lebih mendominasi dibanding kerajinan, virus terkenal dengan mantra paling manjur yaitu "besok aja diterusin lagi" "ntar aja revisiannya" "lusa aja bimbingannya"
Waaahhh.. itu GUE BANGET!
Saya sungguh sulit menghindar dan selalu saja terganggu oleh virus dan mantra-mantra tadi, seandainya ada yang punya penangkal untuk membasminya, saya butuh, tolong berikan pada saya, toloooong.
Okee.. Cukup mengeluhnya, bermalas-malasannya, sekarang lebih baik saya bagi cerita mengenai pengalaman yang baru saya alami selama sebulan belakangan ini.

Satu bulan lalu saya diterima magang di salah satu media online, medianya memang baru.
Tapi.. buat saya yang mahasiswi jurnalistik, ini merupakan satu kesempatan besar untuk bisa mendapat pengalaman baru, teman baru, wawasan baru, dan banyaaaak lagi.
Satu kata sejauh ini, menyenangkan sekali. Saya menikmati apa yang saya jalani sekarang ini, saya suka.
Beruntung saya diberi kepercayaan di rubrik yang menyenangkan, dan buat saya ini menyenangkan (juga).
Kantor saya memberi kebebasan tidak harus setiap hari ke kantor, hanya terima imel lalu liputan, saya kirim imel hasil liputan saya, dan di edit oleh orang kantor, lalu selesai lah satu liputan dengan bertemu banyak orang, pengalaman, tempat baru, ahh.. Pekerjaan ini sungguh menyenangkan seperti apa yang saya bayangkan semasa dulu awal memilih jurusan jurnalistik ini.
Dari beberapa liputan yang saya jalani hal yang saya suka adalah pengalaman baru yang jauh lebih baik dari apa yang ada di bayangan saya. Kalau boleh saya ingin selalu pekerjaan seperti ini, saya menikmati sekali.
Sat hal, saya bukan tipe orang yang suka duduk berlama-lama di depan komputer dan di belakang meja berkutat dengan kertas, bolpen, dan lain sebagainya juga dengan pakaian yang resmi serta formal jujur saya kurang suka, tapi.. di pekerjaan yang sekarang saya tidak ada dalam posisi itu. Saya bekerja dengan jins, kemeja, sneakers, tas gemblok, tanpa make-up dan saya lagi (lagi) sukaaaaa sekali hal ini.

Saya bersyukur diberi kesempatan bekerja di tempat yang memang saya sukai, di bidang yang memang menjadi awal tujuan saya kuliah jurnalistik ini.
Karena apa? Saya lihat banyak dari orang disekitar saya yang bekerja di bidang yang bukan disukainya, atau yang paling sering saya dengar adalah "ya gak papalah kerja di sini, yang penting gue gajian tiap bulan, biar gak sesuai sama jurusan kuliah gue dulu"
Ahhh.. saya merasa sungguh beruntung karena ada di posisi saya saat ini, saya menjalankan apa yang memang saya sukai. Walau status saya masih magang tapi 3 bulan juga waktu yang cukup untuk saya mengenal dan menyalurkan apa saja yang saya pelajari di kampus, dan harapan saya semoga tidak hanya sampai tiga bulan ini saja, tapi bisa untuk waktu yang lebih lama.

Tapi..apapun kerjaannya sekarang, suka ataupun gak, betah atau gak yang harus dilakukan adalah bersyukur buat apa yang sudah lo dapat sampai hari ini, lo bisa kerja, bisa membantu orang tua, dan menyenangkan dompet juga tentunya.
Cintailah pekerjaan kalian, dan syukuri.

Semoga korlip saya mendengar jeritan hati saya, aha!
Dan.. Selamat datang Juni :)